Friday, December 21, 2018

Gaya Belajar Visual

Visual (Visual Learners)
Gaya Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham gaya seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagai orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
Kelebihan gaya belajar visual (Visual Learners) antara lain:
  1. Dapat  mengingat detail dan warna dengan sangat baik,
  2. Mampu membaca, mengeja, dan menghafal pelajaran dengan baik,
  3. Sangat baik dalam mengingat wajah seseorang, tetapi seringkali lupa dengan nama orang tersebut.
  4. Saat menghafal dan memahami suatu informasi, biasanya mereka memvisualisasikan  gambar atau image dalam pikirannya,
  5. Umumnya berpenampilan rapi dan baik,
  6. Ketika memecahkan masalah cara yang dilakukan oleh anak visual adalah dengan membaca informasi, serta membuat daftar mengenai masalah atau hambatan apa saja yang ia hadapi.
Kelemahan:
  1. Susah belajar dalam suasana yang ramai , ribut dan banyak gangguan,
  2. Susah memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau grafik,
  3. Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan seseorang atau tampilan suatu informasi) yang menurutnya tidak menarik atau justru jelek.

Gaya Belajar Auditory


Auditori (Auditory Learners )

Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.
Kelebihan dari gaya belajar Auditori (Auditory Learners):
  1. Jika melakukan presentasi suatu hasil kerja dapat melakukannya dengan baik.
  2. Dapat dengan mudah menirukan perkataan orang lain dalam waktu yang singkat.
  3. Memiliki tata bahasa yang baik
  4. Dengan mudah menghafalkan nama orang lain.
  5. Senang berbicara
  6. Jika melakukan pembicaraan di depan banyak orang , dapat melakukan dengan mudah.
  7. Jika berbicara iramanya memiliki pola.
Kelemahan:
  1. Tidak membaca dengan baik (umumnya membaca dengan pelan).
  2. Susah menginggat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara.
  3. Susah untuk membuat karangan.
  4. Susah diam dalam waktunya cukup lama.
  5. Mudah terganggu dengan keributan\

Vidio Tentang Auditori Cek Link Di bawah ini

Gaya Belajar Bagi Tipe Kinestetik

Tipe Kinestetik adalah tipe gaya belajar yang cenderung mudah menerima dan mengolah informasi melalui serangkaian aktivitas yang menggerakkan sebagian / seluruh anggota tubuh dan mempraktekkan hal-hal yang dipelajari. Secara spesifik tipe gaya belajar ini dibagi lagi menjadi dua:

1.     Gerakan Badan

Mudah belajar dengan cara penyampaian melalui gerakan tubuh, berjalan-jalan, membolak-balik tubuh, bergoyang, terampil, dan cekatan.

2.      Gerakan Tangan

Mudah belajar dengan cara penyampaian melalui penggunaan jari, perabaan dan sentuhan tubuh. Kemampuan jari-jemarinya cekatan dan terampil sehingga mampu membuat kreasi tangan seperti clay dan desainer. Menari jenis tarian yang gemulai, menulis halus, dan hasil menggambarnya cukup teliti dan detil.

Ciri-ciri anak dengan tipe gaya belajar Kinestetik:

  • Menyukai kegiatan aktif baik sosial, kesenian, maupun olahraga. Sulit untuk duduk tenang, selalu ingin beregrak, dan memiliki koordinasi tubuh yang baik.
  • Gemar menyentuh semua yang dilihat dan ia kerap menggunakan gerakan/bahasa tubuh saat mengekspresikan diri/mengungkapkan emosinya saat itu.
  • Mencari perhatian lewat perhatian fisik seperti menyentuh orang lain dan suka mengerjakan sesuatu yang memungkinkan menggunakan tangannya secara aktif.
  • Jika ada mainan baru biasanya langsung ingin mencoba memainkannya.
  • Jika berkomunikasi sering menggunakan kata-kata yang mengandung aksi dan gemar memakai objek nyata untuk alat bantu belajar dan cenderung menggunakan jarinya untuk menunjuk kata-kata yang dibacanya.
  • Jika menghafal sesuatu biasanya sambil berjalan atau melihat objek secara langsung.
  • Mengunyah permen ketika mendengarkan penjelasan dari guru.
  • Menyukai buku dan film petualangan. Menyenangi metode bermain peran serta memiliki koordinasi mata dan tangan cukup baik sehingga mampu melakukan gerakan-gerakan dengan ritme cepat.
Kendala anak dengan tipe gaya belajar Kinestetik:

  • Cenderung tidak bisa diam dan sering dianggap nakal, pengganggu, dan usil.
  • Sulit mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika, peta, rumus-rumus, dan sebagainya).
  • Tak bisa belajar di sekolah-sekolah yang bergaya konvensional dimana guru menjelaskan dan anak duduk manis, tenang, dan diam.
  • Kapasitas energinya cukup tinggi sehingga bila tidak disalurkan dengan berbagai kegiatan fisik atau menggerakkan jari-jarinya maka akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajarnya.
Cara Memaksimalkan Kemampuan Kinestetik

  • Sebagai langkah awal, anda hendaknya bersekolah  di sekolah yang menganut sistem active learning dimana siswa banyak terlibat dalam proses belajar. Hal ini agar kemampuannya berkembang secara optimal.
  • Belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai alat peraga, misalnya eksperimen di laboratorium.
  • Untuk siswa yang memiliki kapasitas energi berlebih, sebaiknya diberikan aktivitas fisik di rumah sebelum bersekolah. Misalnya mengikuti olahraga, membantu pekerjaan rumah seperti mencuci mobil, memebrsihkan rumah, atau mengerjakan sesuatu dengan jari-jarinya.
  • Di kelas dapat ikut beraktivitas bergerak seperti membersihkan papan tulis, membantu guru untuk membagikan buku-buku pelajaran.
Walaupun anda terkategori memiliki gaya Belajar Kinestetik, bukan berarti anda harus mengabaikan 2 gaya belajar yang lain.

Optimalkan Gaya Belajar Kinestetik Anda, dan coba tuk kembangkan gaya belajar yang lain.